Sunday, May 12, 2024

Pupuk Organik Dari Cucian Air Beras

 

“PUPUK ORGANIK DARI AIR CUCIAN BERAS”

Sebelum menanak nasi biasanya kita mencuci berasnya terlebih dahulu dengan air bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras seperti dari kulit yang masih tersisa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang terlihat atau kotoran lainnya. Saat mencuci beras, biasanya air cucian berwarna putih keruh (beras putih) atau berwarna merah keruh (beras merah). Warna putih keruh/merah keruh itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan tanaman serta dapat membuat tanaman menjadi lebih subur. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman. 

Air cucian beras selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga yang tidak dianggap keberadaannya ternyata memiliki banyak manfaat bagi tanaman. Manfaat dari air cucian beras antara lain : membantu beberapa hormon yang ada pada tanaman sehingga bisa merangsang pertumbuhan pucuk daun, membawa makanan ke seluruh sel pada daun dan batang, mengandung zat pati, menghambat pertumbuhan patogen, mengurangi syok transplantasi, sebagai sumber energi, membantu proses fotosintesis, mencegah tanamn layu, dan mempercepat pertumbuhan bunga.

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk cair yaitu : 

air cucian beras ( 3L), 

cairan EM4 ( 100 ml), 

tetes tebu (100 ml), 

limbah buah (1 kg) dan taoge (1/2 kg). 

 

sedangkan cara membuatnya :

Cincang semua limbah buah-buahan maupun sayur dan dilumatkan menjadi satu

Masukkan air cucian beras yang sudah tersedia ke dalam tempat penampungan.

Ambil sekitar 100 ml cairan em 4, kemudian masukkan ke dalam tempat penampungan yang telah berisi air cucian beras.

Masukkan tetes tebu ke dalam tempat penampungan.

Aduk semua bahan tersebut hingga rata dan jadi satu.

Tutup tempat penampungan tersebut rapat-rapat, diamkan selama 2 minggu dalam proses fermentasi.

Buka tutup wadah penampungan, selama 5 menit setiap pagi yang bertujuan untuk membuang gas yang ada didalamnya agar tidak meledak nanti. Setelah itu tutup rapat kembali. POC yang jadi ditandai dengan bau yang harum seperti tape berarti proses pembuatan pupuk dari air cucian beras telah berhasil. Pupuk pun sudah dapat diaplikasikan pada tanaman.


Cara aplikasi pupuk cair yaitu dapat langsung di tuangkan dekat akar, atau disiramkan ke seluruh bagian tanaman. Pupuk cair ini tidak hanya dipakai untuk pemenuhan nutrisi lanjutan pada tanaman muda atau telah dewasa dan siap berbunga, namun dapat pula diaplikasikan sebagai pupuk awal atau diberikan pada saat persemaian bibit tanaman. Caranya adalah dengan menggunakan semprotan air agar tidak mengganggu atau merusak bibit tanaman yang masih rapuh, jangan lupa untuk menyaringnya terlebih dahulu. Dosis yang diberikan yaitu 15-25 ml/ L air dengan aplikasi 1 minggu sekali ketika musim kemarau atau tiga hari sekali ketika musim hujan.

Menurut situs resmi Kementerian Pertanian RI (pertanian.go.id) air cucian beras mengandung 90 %  karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin, mineral dan protein serta 80 % protein beras disebut protein glutein. Kulitas protein glutein cenderung berupa zat lisin.  Lisin sendiri merupakan asam amino esensial terbatas.  

Masih dari laman yang sama menyatakankan bahwa air beras mengandung 100 % karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, gibbereline dan alanine. Ketiga jenis hormone tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel–sel terpenting daun dan batang.

Bambang sumantri, S.P. (Penyuluh Pertanian ahli madya Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang)

Sumber ; cybex.pertanian.go.id

Labels: , ,

Sunday, August 13, 2023

Cara Mematikan Update Windows 10 Secara Permanen

Cara mematikan pembaruan Windows 10 secara permanen selanjutnya melalui regedit. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:

  • Klik Start.

  • Cari gpedit.msc dan klik hasil teratas untuk meluncurkan Editor Kebijakan Grup Lokal.

  • Pilih Konfigurasi Komputer > Template Administratif > Komponen Windows > Pembaruan Windows.

  • Klik dua kali kebijakan "Konfigurasi Pembaruan Otomatis" di sisi kanan.

  • Periksa opsi Dinonaktifkan untuk mematikan pembaruan otomatis Windows 10 secara permanen.

  • Klik tombol Terapkan.

  • Pilih OK.

Setelah pengguna menyelesaikan langkah-langkahnya di atas, maka Windows 10 akan berhenti mengunduh pembaruan secara otomatis.

Anda pun dapat menonaktifkan pembaruan Windows 10 permanen dengan menerapkan perintah yang dieksekusi via CMD atau command prompt. Berikut caranya:Ketikkan CMD dalam kolom pencarian pada Start Menu. Anda pun dapat menekan Windows + R dan ketik CMD, lalu tekan Ok atau Enter untuk membukanya.
Kemudian, jalankan perintah net stop wuauserv, net stop bits, dan net stop dosvc secara berurutan.
Tutup CMD, otomatis update Windows 10 akan berhenti.
Untuk melanjutkan pembaruan, Anda lakukan cara yang sama secara bergantian.

Cara mematikan pembaruan otomatis Windows lewat registry



Langkah-langkah lain untuk mematikan update windows 10 secara permanen dengan mengubah pengaturan Registry, sebagai berikut :Klik Start
Cari regedit dan klik hasil teratas untuk meluncurkan Registry Editor
Arahkan ke jalur berikut : HKEY_LOCAL_MACHINE > SOFTWARE > Policies >Mirosoft >Windows
Klik kanan tombol Windows (folder), pilih submenu Baru dan pilih opsi Kunci.
Beri nama kunci baru WindowsUpdate tekan Enter
Klik kanan kunci yang baru dibuat, pilih submenu Baru, dan pilih opsi Kunci
Beri nama kunci baru AU dan tekan Enter
Klik kanan tombol AU, pilih submenu Baru, dan pilih opsi Nilai DWORD (32-bit)
Beri nama kunci baru NoAutoUpdate dan tekan Enter
Klik dua kali kunci yang baru dibuat dan ubah nilainya dari 0 menjadi 1
Klik tombol OK
Kemudian hidupkan ulang laptop atau komputer

 

 

Wednesday, July 13, 2022

Cara Mengatasi Disk Usage 100% di Windows 10 (Lengkap)

 

Disk usage 100% ialah suatu masalah yang muncul karena kinerja serta penggunaan komputer atau laptop telah mencapai angka 100% (storage penuh). Hal ini berakibat pada melambatnya sistem ketika melakukan proses perintah dari user.

Masalah disk usage 100% ini sering kali dialami oleh para pengguna Windows terutama Windows 10. Namun, sebelum Windows 10 hadir, masalah disk usage tersebut sudah hadir terlebih dahulu, bahkan dikabarkan sudah muncul sejak Microsoft dirilis.

Apabila kamu mengalami hal ini, tentu jangan dibiarkan begitu saja, harus ada solusi serta tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini. Karena jika dibiarkan begitu saja, maka disk yang sudah penuh tidak akan bisa digunakan kembali. Tapi tenang, pada kesempatan ini kami akan memberikan solusi terkait masalah tersebut.

Penyebab Disk Usage 100% di Windows

Banyak pengguna Windows 10 yang mengatakan bahwa masalah disk usage ini terjadi ketika selesai update Windows 10 ke versi terbaru. Terlebih lagi, pada versi terbarunya ada masalah pada drive sehingga drive tersebut kebanyakan memakan ruang penyimpanan.

Namun, penyebabnya tidak sepenuhnya karena hal di atas, bisa saja Windows diserang virus atau malware, spesifikasi komputer atau laptop kurang, terjadi bug pada OS Windows, Kerusakan disk drive, penggunaan flash dan juga java masih versi lama, dan atau karena masalah lainnya.

Cara Mengatasi Disk Usage 100%

Sebelum menuju cara mengatasinya, alangkah baiknya jika kamu pastikan terlebih dahulu apakah benar disk usage telah mencapai 100%. Untuk melakukannya silakan tekan tombol kombinasi Ctrl + Alt + Del lalu pilih Task Manager. Tunggu proses running selesai, dan kamu akan melihat informasi tentang penggunaan disk.

Nah, jika pada tampilan Task Manager menunjukkan bahwa disk 100%, maka kamu harus cepat-cepat memperbaikinya dengan cara- cara yang kami rekomendasikan di bawah ini, supaya masalah tersebut tidak merusak sistem.

  • Lakukan Scan Antivirus
  • Matikan Superfetch Service
  • Optimalkan Startup
  • Nonaktifkan Windows Search
  • Disable Windows Update
  • Disable Sechedule Defrag
  • Kurangi Multitasking
  • Menghapus Cache
  • Periksa Disk Drive
  • Lakukan Disk Defragment
  • Reset Virtual Memory
  • Reinstal Windows
  • Gunakan SSD (Solid State Drive)

Lakukan Scan Antivirus

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah scanning virus. Mengapa demikian? Karena kebanyakan pengguna tidak mengetahui bahwa perangkatnya terkena virus. Virus ini bekerja diam-diam di latar belakang, dan salah satu efeknya adalah disk usage 100%.

Berikut cara scan virus dengan antivirus bawaan:

  1. Pertama, masuk ke menu pencarian Windows.
  2. Setelah itu, silakan ketik Windows Security, lelu tekan Enter.
  3. Jika sudah masuk ke menu Windows Security, silakan pilih Virus & Thread protection di bagian kiri lalu klik Scan option.
  4. Selanjutnya pilih metode scan yang diingin, tapi saya sarankan pilih metode Full scan. Kemudian lakukan scanning dengan cara klik Scan now.
  5. Tunggu proses deteksi virus selesai, setelah itu kamu hapus virus yang muncul setelah proses scanning.
  6. Selesai.

Matikan Superfetch Service

Superfect merupakan fitur Windows yang berfungsi mengurangi waktu booting pada OS Windows, dan berfungsi mengoptimalkan berjalannya program. Namun, dibalik fungsinya tersebut, fitur ini bisa menjadi penyebab disk 100% di Windows 10.

Jadi, agar disk tidak bekerja penuh 100%, silakan matikan service ini. Berikut caranya:

  1. Tekan tombol kombinasi Windows + R untuk membuka jendela Run.
  2. Setelah itu, silakan ketik CMD lalu Enter.
  3. Jika sudah masuk ke halaman Command Prompt, ketik net.exe stop superfetch lalu Enter.
  4. Tunggulah beberapa saat sampai proses tersebut selesai.
  5. Terakhir, silakan restart laptop atau komputer kamu.

Optimalkan StartUp

Ketika Windows baru saja dinyalakan, maka Startup Apps akan berjalan secara otomatis. Biasanya ketika program yang berjalan pada Startup banyak, maka harddisk kamu akan lemot dan bahkan terjadi masalah disk usage 100%. Karena hal ini, silakan kamu matikan saja Startup yang tidak digunakan.

Berikut cara melakukannya:

  1. Buka menu Settings dengan menekan tombol kombinasi Windows + I.
  2. Setelah itu, silakan kamu masuk ke menu Apps.
  3. Kemudian, klik Startup.
  4. Pada menu Startup, silakan nonaktifkan aplikasi yang sekiranya tidak diperlukan.
  5. Kami sarankan kamu hanya menonaktifkan aplikasi yang ada keterangan No impact, Low impact, atau Not measured. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi error yang lainnya.

Windows search terkadang menjadi penyebab terjadinya bug pada OS Windows 10, dan menyebabkan disk 100% karena penggunaannya yang terlalu tinggi. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau fitur ini bisa memudahkan pengguna ketika mencari file-file atau program dengan cepat.

Pada dasarnya cara yang satu ini opsional saja, dikarenakan kebanyakan pengguna masih sangat membutuhkan Windows search. Dikutip dari Nusamedia, kalau kamu memang tidak membutuhkannya lebih baik services ini dinonaktifkan saja, agar kerja sistem lebih ringan.

Jika ingin mematikan fitur ini, kamu tidak usah khawatir, karena dengan disable Windows search bukan berarti fungsi services ini hilang sepenuhnya, hanya saja respo dari Windows search akan semakin lambat.

Untuk menonaktifkan Windows search berikut caranya:

  1. Tekan tombol kombinasi Windows + R untuk membuka jendela Run.
  2. Kemudian, pada bagian Open silakan ketikkan services.msc, dan klik OK.
  3. Selanjutnya, carilah Windows Search pada area services.
  4. Jika sudah ketemu, silakan klik kanan lalu pilih Properties.
  5. Pada tab General, ubahlah Startup type ke Disabled.
  6. Simpan pengatuan ini dengan cara klik Apply kemudian OK.
  7. Terakhir, restart PC atau laptop kamu, maka Windows Search sudah dimatikan.

Disable Windows Update

Pada dasarnya Windows Update telah diseting default agar selalu menyala. Nah, saat proses update ini terkadang tidak berjalan lancar dan terdapat file update Windows yang tidak bisa diunduh tuntas sehingga file tersebut corrupt.

Selain hal itu, ketika Windows update selalu menyala, tentu membuat storage bekerja lebih berat. Jadi, tidak ada salahnya kalau kamu mematikan sementara fitur ini.

Berikut cara melakukannya:

  1. Pertama-tama, silakan tekan tombol kombinasi Windows +R.
  2. Kemudian, ketikkan services.msc.
  3. Setelah itu, silakan cari Windows Update lalu klik dua kali.
  4. Selanjutnya, silakan pilih Disabled.
  5. Jika sudah, silakan klik Stop lalu klik Apply dan OK.
  6. Selesai.

Namun, cara yang ini opsional saja, kalau ternyata masalahnya bukan pada Windows Update mendingan skip cara yang ini, dan langsung ke cara yang berikutnya.

Disable Scheduled Defrag

Scheduled defrag atau yang biasa dikenal dengan sebutan defrag saja, memiliki fungsi menata file-file yang terfragmentasi. Program defrag ini terjadwal secara berkala sehingga ketika proses defrag ini sedang berjalan kadang membuat laptop kita hang karena disk 100%.

Jadi, untuk mengatasi disk 100% karena hal ini, kamu bisa mencoba mematikan program scheduled defrag. Berikut cara melakukannya:

  1. Pertama-tama silakan masuk ke menu pencarian Windows.
  2. Setelah itu ketikkan Task Scheduler.
  3. Setelah muncul aplikasi yang kamu ketik, silakan klik dua kali untuk membukanya.
  4. Setelah masuk ke aplikasi tersebut, silakan kamu masuk ke menu Task scheduler library.
  5. Selanjutnya masuk ke bagian Microsoft lalu klik opsi Windows.
  6. Jika sudah, pilih Defrag.
  7. Kemudian carilah Scheduled Defrag, lalu klik kanan dan pilih Disable.
  8. Selesai.

Kurangi Multitasking

Multitasking ialah keterampilan ketika mengerjakan banyak pekerjaan atau aktivitas sekaligus pada waktu yang bersamaan. Istilah ini juga sering dipakai ketika seseorang menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan di Windows 10.

Semakin banyaknya aplikasi yang berjalan, maka resource disk yang dipakai sistem akan semakin besar. Jika kamu sering multitasking aplikasi atau program di Windows, tidak heran jika terjadi error atau masalah disk 100%. Jadi, cara untuk mengatasi hal tersebut, adalah dengan menutup aplikasi yang berjalan di latar belakang.

Setelah di tutup aplikasi tersebut, silakan restart komputer atau laptop kamu, lalu jangan terlalu banyak menjalankan aplikasi secara bersamaan agar kinerja sistem bisa maksimal.

Menghapus Cache

Cache yang menumpuk karena tidak pernah dibersihkan, akan berdampak pada kinerja komputer yang kurang maksimal. Selain itu penyebab disk 100 persen adalah karena kebanyakan cache yang tersimpan, oleh karena itu hapuslah cache secara berkala.

Cara melakukannya:

  1. Pertama, buka kolom pencarian di menu Windows.
  2. Setelah itu ketikkan Storage Settings.
  3. Selanjutnya buka aplikasi tersebut dengan cara klik dua kali pada hasil pencarian tadi.
  4. Setelah masuk ke halaman utama Storage Settings, silakan pilih opsi Configurate Storage Sense or run it now.
  5. Kemudian gulir ke bawah ke bagian Free up space now.
  6. Jika sudah, silakan klik Clean now.
  7. Selesai.

Periksa Disk Drive

Selanjutnya, silakan kamu lakukan check disk, hal ini akan membantu memunculkan apakah ada permasalahan pada disk sehingga menyebabkan disk 100 persen, atau karena adanya permasalahan pada aplikasi atau program yang berjalan.

Untuk memeriksa disk drive, berikut caranya:

  1. Pertama, tekan tombol kombinasi Windows + E untuk membuka File Explorer.
  2. Setelah masuk, silakan cari disk yang digunakan sebagai penyimpanan sistem.
  3. Klik kanan pada disk tersebut, kemudian pilih Properties.
  4. Selanjutnya, pilih tab Tools lalu klik pada opsi Check.
  5. Jika sudah, maka akan muncul jendela Error Checking. Selanjutnya klik Scan drive untuk mengecek disk tersebut.
  6. Silakan tunggu prosesnya sampai selesai, maka disini akan muncul permasalahan pada disk kamu, lalu ikuti saja panduannya untuk mengatasi permasalahan yang tertera. Karena berbeda permasalahan juga berbeda solusi.

Lakukan Disk Defragment

Selain melalui cara di atas, kamu juga dapat memeriksa disk sekaligus melakukan optimasi untuk merapikan sector pada disk kamu. Hal ini didasarkan pada fungsi Disk defragmenter yang berguna menyusun kembali file yang diperbarui ataupun yang terinstal dan menempatkannya pada space yang tepat.

Nah, berikut cara melakukannya:

  1. Pertama, silakan buka tab Windows Search.
  2. Kemudian, ketikkan Defrag.
  3. Setelah muncul Defragment and Optimize Drives, silakan klik dua kali untuk membukanya.
  4. Jika sudah terbuka, silakan kamu pilih disk yang ingin kamu defrag. Silakan pilih Disk sistem terlebih dahulu, baru ke disk yang lainnya.
  5. Setelah itu pilih opsi Optimize lalu tunggu proses optimasinya sampai selesai.
  6. Terakhir, restart laptop atau komputer kamu.

Reset Virtual Memory

Alternatif cara mengatasi Disk Usage 100% di Windows 10 adalah dengan melakukan reset pada memori virtual. Karena, memori virtual biasanya dipakai sebagai tempat penyimpanan sementara apabila RAM penuh. Namun ketika program virtual memory berjalan, terkadang terjadi kesalahan pagefile.sys yang menjadikan disk 100 persen.

Untuk mengatasinya, silakan kamu ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Masuk ke menu pencarian Windows, lalu ketik Control Panel.
  2. Setelah itu buka hasil pencarian tesebut untuk masuk ke menu Control Panel.
  3. Selanjutnya, pilih System and Security.
  4. Setelah masuk, silakan pilih System.
  5. Pada jendela yang muncul, silakan klik pada menu Advanced system settings.
  6. Kemudian klik pada opsi Settings yang berada di kolom Performance section.
  7. Setelah itu, klik Advance kemudian klik Change.
  8. Jika sudah, maka centang kolom di sebelah tulisan Automatically manage paging file size. 
  9. Terakhir, pilih No paging file dan klik OK, lalu restart laptop atau komputer kamu, deh.

Reinstal Windows

Cara selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah reinstal OS Windows dengan cara reset. Hal ini bertujuan untuk menyetel ulang pengaturan Windows ke setelan pabrik (default). Alasan melakukan ini adalah karena kemungkinan penyebab disk 100% tersebut dikarenakan bug pada Windows dan tidak bisa dikembalikan secara manual.

Jadi, jalan keluarnya adalah melakukan reinstal Windows. Melakukan hal ini tidak akan menghapus data yang tersimpan pada disk, karena kamu bisa memilih untuk tidak menghapus data ketika melakukan reset. Namun, aplikasi dan pengaturan yang sebelumnya tersimpan akan hilang.

Berikut cara melakukan reinstal Windows (Reset):

  1. Buka menu Settings dengan cara menekan tombol kombinasi WIndows + I.
  2. Setelah itu, pilih menu Update & Security.
  3. Jika sudah, klik Recovery kemudian klik Get started pada bagian Reset this PC.
  4. Selanjutnya amankan data disk kamu, dengan memilih Keep my files.
  5. Kemudian, pilih Cloud Download guna untuk mengunduh dan menginstal ulang Windows.
  6. Proses download dan instalasi ini memerlukan koneksi internet. Jadi, pastikan kalau kamu terhubung ke jaringan internet, ya.
  7. Langkah selanjutnya klik Next dan lanjutkan prosesnya sampai selesai.
  8. Selesai.

Gunakan SSD (Solid State Drive)

Solid State Drive adalah sebuah perangkat penyimpanan dengan kecepatan lebih dibandingkan dengan HDD atau Harddisk. SSD saat ini banyak dipakai oleh pengguna laptop ataupun PC, karena kecepatan SSD untuk melakukan proses program atau aplikasi jauh lebih baik dan cepat.

Nah, karena hal itu, maka silakan kamu pertimbangkan untuk mengganti disk yang mengalami masalah disk usage 100 persen dengan SSD. Karena banyak pengguna SSD yang jarang sekali mengalami masalah disk usage 100 persen pada laptop atau komputer mereka.

Sumber:
https://www.neotekno.com/cara-mengatasi-disk-usage-100/

https://www.leskompi.com/disk-usage/


Labels: