Cisco memproduksi berbagai perangkat
keras, perangkat lunak, hingga sistem operasi sendiri untuk produk yang
di tawarkannya, salah satunya adalah Cisco Router dengan sistem operasi
Cisco IOS (Internet Operating system), dalam artikel kali ini kita akan
membahas perintah dasar cisco khususnya pada perangkat Cisco Router
dengan sistem operasi Cisco IOS atau Anda dapat mempraktikannya
menggunakan emulator jaringan yang
powerfull bernama Cisco Packet Tracer.
1. router>enable
Secara default, CLI (
Command Line Interface) akan masuk ke
mode user, tandanya adalah simbol “>” yang ada di bagian depan nama
host (dalam hal ini “router”), pada
mode user Anda tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena itu Anda perlu beralih ke
mode privileged (juga di kenal sebagai EXEC-
level mode) dengan perintah “router>enable” kemudian tekan Enter, apabila perintah berhasil tereksekusi, maka simbol di depan nama
host akan berubah menjadi “#” (misalnya “router#”).
2. router#show ?
Perintah “router#show ?” di gunakan untuk melihat daftar perintah yang tersedia untuk di eksekusi.
3. router#show running-config
Perintah “router#show running-config” di gunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang sedang di jalankan pada RAM.
4. router#show startup-config
Perintah “router#show startup-config” di gunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang di jalankan saat
startup,
file konfigurasi tersebut di simpan pada NVRAM (Non Volatile Random
Access Memory), berbeda dengan SRAM (Static Random Access Memory) atau
DRAM (Dynamic Random Access Memory). Penyimpanan data yang dilakukan
saat daya listrik mengalir, NVRAM tetap menyimpan file konfigurasi
sekalipun perangkat router di matikan.
Perlu di ingat bahwa NVRAM tidak sama dengan Flash SIMM (Single
In-line Memory Module). Perbedaan antara NVRAM sama dengan Flash SIMM
seperti
perbedaan RAM dan hardisk drive
(walaupun pada kenyataannya RAM dengan NVRAM juga berbeda), Flash SIMM
sendiri lebih mirip hard disk drive yang menyimpan file sistem operasi
Cisco IOS dan file lain yang di perlukan.
5. router#copy running-config startup-config
Perintah “router#copy running-config startup-config” di gunakan untuk
menyimpan pengaturan yang sedang berjalan (running connfiguration) pada
RAM ke NVRAM sehingga dapat di terapkan pada saat router di nyalakan
(start-up).
6. router#erase startup-config
Perintah “router#erase startup-config” di gunakan untuk menghapus
file konfigurasi yang di simpan pada NVRAM (Non Volatile Random Access
Memory)
7. router#copy running-config tftp
Selain menyimpan running-config ke startup-config, Anda juga dapat
meyimpan running-config ke TFTP Server secara remote (jarak jauh),
caranya cukup dengan mengeksekusi perintah “router#copy running-config
tftp”.
8. router#show users
Perintah “router#show users” di gunakan untuk menampilkan pengguna yang sedang terhubung ke jaringan (router) yang bersangkutan.
9. router #show arp
Perintah “router #show arp” di gunakan untuk menampilkan tabel ARP,
ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang
memetakan
fungsi IP address
ke alamat fisik mesin (di kenal juga sebagai alamat MAC) yang di kenali
oleh jaringan lokal. Tabel ARP atau di kenal juga dengan sebutan ARP
Cache di gunakan untuk memelihara korelasi antara alamat MAC dengan
alamat IP.
10. router #show history
Perintah “router #show history” di gunakan untuk menampilkan riwayat
perintah yang telah di eksekusi sebelumnya, perintah ini akan sangat
berguna jika Anda hendak mengulangi perintah serupa tanpa mengetik ulang
perintahnya.
11. router#show interfaces
Perintah “router#show interfaces” di gunakan untuk menampilkan
statistik dari semua interface yang tersedia, perintah “router#show
interfaces” akan menampilkan informasi yang mencakup interface, status
interface (baik fisik maupun data link), dan IP address. Perintah
“router#show interfaces” juga mencakup informasi tambahan termasuk
subnet mask IP interface, pengaturan bandwidth, pengaturan delay,
konfigurasi antrian, informasi protokol data link (dalam hal ini tipe
duplex, ARP), dan sejumlah counter yang berbeda yang dapat di gunakan
untuk memantau interface.
12. router#show host
Perintah “router#show host” di gunakan untuk menampilkan cache dari host yang tersedia.
13. router#show flash
Perintah “router#show flash” di gunakan untuk menampilkan informasi
mengenai memori Flash yang terdapat pada perangkat router Cisco.
Informasi yang di tampilkan termasuk file yang ada di dalamnya, ruang
kosong, ruang yang di gunakan, total ruang (kapasitas) yang tersedia
hingga ukuran ‘processor board System Flash’.
14. router#show protocols
Perintah “router#show protocols” menunjukkan status protokol layer
ketiga pada perangkat yang telah di konfigurasi. Layer ketiga yang di
maksud adalah bagian dari
model OSI layer, layer ketiga adalah network layer,
fungsi network layer salah
satunya adalah menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk
mentransfer data ke node lain yang terhubung dalam jaringan yang
berbeda, router adalah salah satu perangkat yang bekerja di layer ketiga
ini.
15. router#show ip interface
Perintah “router#show ip interface” di gunakan untuk menampilkan
informasi mengenai pengaturan IP interface secara lengkap,
termasuk alamat IP dan informasi mask, access list configuration (ACL),
jenis switching yang digunakan (bagaimana lalu lintas IP di proses oleh
perangkat), pengaturan kompresi, dan lain sebagainya.
16. router#show ip interface brief
Perintah “router#show ip interface brief” di gunakan untuk
menampilkan output dari status IP address suatu interface secara
ringkas. Informasi penting yang akan di tampilkan meliputi interface, IP
address dari interface tersebut, status (secara fisik) dan status
protokol (data link).
17. router#show ip protocol
Perintah “router#show ip protocol” di gunakan saat protokol routing
dinamis di jalankan pada perangkat. Output dari perintah ini dapat
digunakan untuk memverifikasi konfigurasi protokol routing sedang di
proses seperti yang di harapkan. Output yang tepat dari perintah ini
bergantung pada dynamic routing protocol yang di konfigurasi.
18. router#show ip route
Perintah “router#show ip route” di gunakan untuk menampilkan konten
tabel routing IP saat ini. Output dari perintah “router#show ip route”
bisa sangat lama ketika beberapa jaringan di kelola oleh satu perangkat.
19. router#show logging
Perintah “router#show logging” di gunakan untuk verifikasi beberapa
hal yang di anggap tidak sesuai. Perintah “router#show logging” dapat
mengakses log dan menampilkannya. Dengan begitu Anda dapat
mem-verifikasi apabila terdapat beberapa hal yang di anggap tidak sesuai
(biasanya antara konfigurasi yang di terapkan dengan hasil yang di
harapkan yang tidak sesuai).
20. router#show clock
Perintah “router#show clock” di gunakan untuk menampilkan jam dari
sistem saat ini, ingat bahwa router Cisco menggunakan sistem operasi
tersendiri sehingga jam pada sistem Cisco dengan jam pada sistem Host
mungkin berbeda, mencocokkan jam pada keduanya berguna untuk
singkronisasi log sehingga memudahkan verifikasi.
21. router#ping
Perintah “router#ping” di gunakan untuk memverifikasi ketergapaian (
reachability)
host tujuan dengan mengirim lima paket ICMP (Internet Control Message
Protocol) ke host tujuan, dan host tujuan akan mengembalikan atau
menjawab kiriman tersebut dengan paket yang serupa.
22. router#traceroute
Perintah “router#traceroute” di gunakan untuk memverifikasi operasi
jaringan dengan mengirimkan paket sesuai jalur yang telah di tentukan
dari jalur sumber ke jalur tujuan yang memanfaatkan fungsi TTL (Time to
Live) yang terdapat pada IP header, prinsipnya sama dengan perintah
“router#ping”, apabila host tujuan tidak merespon (paket tidak sampai ke
tujuan) maka pesan “unreachable” (tak tergapai).
23. router#show version
Perintah “router#show version” di gunakan untuk menampilkan versi Cisco IOS (Internet Operating System) yang di gunakan.
24. router#configure terminal
Jika Anda perhatikan, perintah di atas hanya untuk melihat atau
menampilkan informasi tertentu (beberapa ada yang di gunakan untuk
meng-copy), untuk dapat mengkonfigurasi router misalnya mengubah
running-configuration Anda harus masuk ke Global Configuration Mode,
lihat kembali perintah “router#copy running-config startup-config” pada
poin ke 5 dan perintah “router#copy running-config tftp” ke 7, di sana
hanya menjelaskan mengenai perintah untuk menyimpan running-config ke
startup-config atau tftp, cara mengkonfigurasi running-config itu
sendiri belum di paparkan.
Untuk dapat melakukan konfigurasi, Anda harus mengeksekusi perintah
“router#configure terminal” untuk masuk ke Global Configuration Mode,
indikator pada nama host nantinya akan berubah menjadi “router(config)#”
yang artinya Anda telah masuk ke Global Configuration Mode.
25. router(config)#hostname
Perintah “router(config)#hostname” di gunakan untuk mengganti nama
host, secara default host bernama “router”, untuk menggantinya dengan
nama lain misalnya “dosenit”, cukup ketikkan perintah
“router(config)#hostname dosenit” dan indikator pada CLI akan berubah
menjadi “dosenit(config)#”.
26. router(config)#banner motd
Perintah “router(config)#banner motd” di gunakan untuk menambahkan
MotD (Message of the Day) sebagai banner, pesan tersebut nantinya akan
tampil pada antarmuka pengguna yang mengakses antarmuka router, pesan
dapat di tambahkan dengan perintah “router(config)#banner motd #
isi pesan #”.
27. router(config)#no banner motd
Perintah “router(config)#no banner motd” di gunakan untuk menghapus pesan (MotD, Message of the Day) dari banner.
28. router(config)#do
Ingat, bahwa saat ini Anda berada pada Global Configuration Mode,
Anda tidak dapat mengeksekusi perintah yang ada pada Privilege Mode atau
EXEC Level Mode, misalnya “router#show running-config” tidak dapat Anda
akses dengan perintah “router(config)#show running-config”, namun Anda
tetap dapat menjalankan perintah Privilege Mode/EXEC Level Mode
(misalnya “show running-config” di atas) walaupun Anda berada
pada Global Configuration Mode dengan “router(config)#do”, misalnya
“router(config)#do show running-config”.
29. router(config)#enable password
Perintah “router(config)#enable password” di gunakan untuk mengaktifkan fitur password.
30. router(config)#line console
Perintah “router(config)#line console” di gunakan untuk masuk ke Line
Console Mode, dengan masuk ke Line Console Mode Anda dapat mengakses
berbagai pengaturan yang tidak tersedia pada Global Configuration Mode
misalnya menetapkan exec-timeout (akan kita bahas kemudian) dan lain
sebagainya, indikator pada Line Console Mode akan berubah menjadi
“router(config-line)#”.
31. router(config-line)#password admin
Perintah “router(config-line)#password admin” di gunakan untuk
menetapkan password untuk login dengan password “admin”, Anda dapat
mengganti password dengan teks lain yang Anda kehendaki.
32. router(config-line)#login
Perintah “router(config-line)#login” di gunakan untuk mengaktifkan
fitur login, saat pengguna masuk ke mode konfigurasi (dengan hak akses
lebih tinggi) maka pengguna di haruskan memasukkan password terlebih
dahulu.
33. router(config-line)#exec-timeout 1 30
Perintah “router(config-line)#exec-timeout 1 30” di gunakan untuk
mengatur fitur auto log off (apabila fitur login di aktifkan), nilai “1”
pada perintah tersebut merupakan nilai “menit” sedangkan nilai “30”
merupakan nilai “detik”, artinya pengguna akan secara otomatis log off
apabila tidak ada aktifitas selama 1 menit 30 detik, untuk mengatur agar
pengguna tidak log off otomatis, maka perintah yang di jalankan adalah
“router(config-line)#exec-timeout 0 0”.
Demikian pembahasan mengenai perintah dasar Cisco, semoga bermanfaat
untuk Anda yang membutuhkan atau setidaknya untuk menambah pengetahuan
dan referensi kita mengenai beragam teknologi khususnya dalam bidang
jaringan yang saat ini semakin berkembang pesat, selamat mencoba.
Semoga membantu :))
Source : google , dosenIT dot com
Labels: cisco, seting cisco