Sunday, November 11, 2007

Burstable pada bandwidth management

Bandwidth management pada router fungsinya untuk membagi bandwidth sesuai dengan rules yang pada saat tertentu diaplikasikan.

Di sumber, dikatakan:
Bursts are used to allow higher data rates for a short period of time.
Every 1/16 part of the burst-time, the router calculates the average data rate of each class over the last burst-time seconds. If this average data rate is less than burst-threshold, burst is enabled and the actual data rate reaches burst-limit bps, otherwise the actual data rate falls to max-limit or limit-at.

Let us consider that we have a setup, where
max-limit=256000, burst-time=8, burst-threshold=192000 and burst-limit=512000. When a user is starting to download a file via HTTP, we can observe such a situation:

At the beginning the average data rate over the last 8 seconds is 0bps because before applying the queue rule no traffic was passed, using this rule. Since this average data rate is less than burst-threshold (192kbps), burst is allowed. After the
first second, the average data rate is (0+0+0+0+0+0+0+512)/8=64kbps, which is under burst-threshold. After the second second, average data rate is (0+0+0+0+0+0+512+512)/8=128kbps. After the third second comes the breakpoint when the average data rate becomes larger than burst-threshold. At this moment burst is disabled and the current data rate falls down to max-limit (256kbps).

detikinet: Windows XP Kini Boleh Ngendon di PC Bekas

Minggu, 11/11/2007 18:04 WIB

Dewi Widya Ningrum - detikinet


Anak Miskin Pakai PC Bekas (dbu/inet)


Jakarta - Microsoft baru saja meluncurkan sebuah kebijakan baru yang intinya memungkinkan pebisnis PC pengondisian ulang (refurbished) dan perusahaan yang ingin menjual PC bekas original equipment manufacturer (OEM) untuk tetap memasang Windows asli di sejumlah PC tersebut.

Program yang diberi nama Microsoft Authorized Refurbisher (MAR) tersebut memungkinkan para pelaku bisnis OEM untuk merehabilitas PC lama agar layak pakai dan menjualnya kembali secara gelondongan dan dengan legal tetap memasang sistem operasi Windows didalamnya.

Skema bisnis tersebut merupakan perpanjangan dari program MAR Komunitas, yang ditujukan untuk keperluan amal, institusi pendidikan dan nirlaba.

Sejatinya, lisensi Windows terkunci pada spesifikasi jeroan komputer yang pertama kali terinstal didalamnya. PC hasil refurbished dapat saja diinstal ulang Windows resminya, sepanjang dapat ditunjukkan dokumen resmi proof-of-purchase semisal Certificate of Authenticity (CoA). Keberadaan software originalnya juga mutlak diperlukan untuk menginstal software tersebut.

Dalam prakteknya, praktek di atas kadang sulit dijalankan, khususnya bagi pemilik PC lawas. Entah karena CoA-nya sudah rusak atau hilang, atau keberadaan software originalnya yang entah kemana. Walhasil, sejumlah perusahaan acapkali menjual kembali sejumlah PC bekas mereka tanpa ada sistem operasi didalamnya, yang memungkinkan PC tersebut diinstal Linux atau Windows bajakan oleh pembelinya.

Lisensi Windows baru yang dapat diberlakukan untuk PC refurbished melalui program MAR adalah Windows XP Home / Professional for Refurbished PCs. Menurut berita yang dilansir oleh PCWorld yang dikutip detikINET, Minggu (11/11/2007), pihak Microsoft belum melansir berapa biaya lisensi yang dikenakannya untuk program MAR ini.
( dwn / dbu )

detikinet: 90% Rumahan di Korea Terkoneksi Internet

Sabtu, 10/11/2007 18:41 WIB

Annisa M. Zakir - detikinet

Jakarta - Penetrasi internet di Korea cukup mengesankan. Tercatat, 90% dari perumahan yang tersebar di Korea telah terkoneksi oleh Internet berkecepatan tinggi. Sementara sebesar 30% dari total penduduk Korea sudah merupakan pelanggan layanan high-speed Internet.

Demikian informasi yang dilansir kementrian komunikasi dan informatika seperti dikutip detikINET dari Chosun.com, Sabtu (10/11/2007).

Seoul adalah kota yang paling banyak tersambung internet dengan penetrasi sebesar 35,6%, disusul dengan kota Incheon sebesar 31,8%, propinsi Gyeonggi 31%, 29.9% di Daejeon dan Ulsan, Gwangju sebesar 29.1%, 29% di kota Daegu, dan penetrasi terendah terdapat di Busan sebesar 28.6%.

Para penyedia layanan jasa internet Korea sendiri memprediksikan, kenaikan pelanggan koneksi internet berkecepatan tinggi di perumahan akan berlipat ganda saat layanan real-time televisi internet dan teleponi (VoIP) sudah mapan. ( amz / rou )